DASAR PENETAPAN ZAT ORGANIK
DALAM AIR
DALAM AIR
Oleh: M.Fairuz Abadi, M.Si
STIKES WIKA BALI. 2011
SIFAT AIR
Air
merupakan pelarut kuat dan bersifat sangat polar. Oleh karena itu hampir tak dijumpai air (bentuk
cair) bebas (alamiah) yang murni. Kualitas air minum di kota-kota besar
di Indonesia masih memprihatinkan. Kepadatan penduduk, tata ruang yang salah
dan tingginya eksploitasi sumber daya air sangat berpengaruh pada kualitas air.
• PENCEMARAN ZAT ORGANIK
Adanya zat
organik dalam air menunjukkan bahwa air tersebut telah tercemar oleh kotoran
manusia ,hewan atau oleh sumber lain.
zat organik merupakan....... Bahan makanan bakteri atau mikroorganisme lainnya
. Makin tinggi kandungan zat organik didalam air,maka semakin jelas bahwa air
tersebut telah tercemar . Adanya zat organik dalam air menunjukkan bahwa air
tersebut telah tercemar oleh kotoran manusia ,hewan atau oleh sumber lain. Zat organik komponen utamanya adalah karbon, protein, dan lemak
lipid. Zat organik ini mudah sekali mengalami
pembusukan oleh bakteri dengan menggunakan oksigen terlarut. Limbah organik
yang masuk ke dalam perairan dalam bentuk:
- padatan yang terendap,
- koloid,
- tersuspensi dan
- terlarut.
Limbah organik yang ada di badan air aerob akan dimanfaatkan
dan diurai (dekomposisi) oleh mikroba aerobik (BAR); dengan proses seperti pada reaksi (1) dan (2):
BAR + O2 + BAR è CO2 + NH3 + prod lain + enerji .. (1)
(COHNS)
COHNS + O2 + BAR + enerji è C5H7O2N (sel MO baru)…(2)
Kedua reaksi tersebut diatas dengan jelas mengisaratkan
bahwa makin banyak limbah organik yang masuk dan tinggal pada lapisan aerobik
akan makin besar pula kebutuhan oksigen bagi mikroba yang mendekomposisi artinya
DO (Dissolve Oxigen/Oksigen terlarut turun), bahkan jika keperluan oksigen bagi
mikroba yang ada melebihi konsentrasi oksigen terlarut maka oksigen terlarut
bisa menjadi nol dan mikroba aerobpun akan musnah digantikan oleh mikroba
anaerob dan fakultatif yang untuk aktifitas hidupnya tidak memerlukan oksigen.---------à EUTROFIKASI
• Dekomposisi
di Badan Air Anaerob
Limbah organik yang masuk ke badan air yang anaerob akan
dimanfaatkan dan diurai (dekomposisi) oleh mikroba anaerobik atau fakultatif
(BAN); dengan proses seperti pada reaksi (3) dan (4):
COHNS + BAN è CO2 + H2S + NH3 + CH4 + produk lain + enerji
……….(3)
COHNS + BAN + enerji è C5H7O2 N (sel MO baru)….…..(4
Kedua proses tersebut diatas mengungkapkan bahwa aktifitas
mikroba yang hidup di bagian badan air yang anaerob selain menghasilkan sel-sel
mikroba baru juga menghasilkan senyawa-senyawa CO2, NH3, H2S, dan CH4 serta
senyawa lainnya seperti amin, PH3 dan komponen fosfor. Asam sulfide (H2S), amin
dan komponen fosfor adalah senyawa yang mengeluarkan bau menyengat berbau busuk
dan amin berbau anyir. Selain itu telah
disinyalir bahwa NH3 dan H2S hasil dekomposisi anaerob pada tingkat konsentrasi
tertentu adalah beracun dan dapat membahayakan organisme lain
• PENETAPAN ZAT ORGANIK DALAM AIR
Zat organik dalam air ditetapkan sebagai angka permanganat,
melalui metode permanganimetri. Angka permanganat didefinisikan sebagai mg
KMnO4 yang diperlukan untuk mengoksidasi sempurna seluruh zat organik
dalam 1 L air . Gangguan dalam proses analisis bisa diakibatkan oleh tingginya
ion klorida, ion klorida dapat ikut teroksidasi saat pengoksidasian zat organik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar